Daftar isi
Cover ……………………………………………………………………………… i
Pendahuluan ……………………………………………………………………………… 1
Latar belakang ……………………………………………………………………………… 2
Tujuan penulisan ……………………………………………………………………………… 2
Rumusan masalah ……………………………………………………………………………… 2
Sistematika penulisan ……………………………………………………………………………… 3
Isi ……………………………………………………………………………… 4
1.
Ketepatan
pemilihan kata ………………………………………………………………… 4
2.
Pemilihan
kata yang serasi ………………………………………………………………… 9
3.
Asas-asas
pemilihan kata ………………………………………………………………… 10
Penutup ……………………………………………………………………………… 11
Kesimpulan ……………………………………………………………………………… 11
·
Kritik ……………………………………………………………………………… 11
·
Saran ……………………………………………………………………………… 11
·
Pendapat ……………………………………………………………………………… 11
Daftar pustaka ……………………………………………………………………………… 12
ii
Pendahuluan
Puji syukur kita
panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmatNyalah kami
dapat mengerjakan dan menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami juga berterimakasih
kepada sahabat-sahabat kami yang mau meluangkan waktunya untuk membantu kami
memeriksa kembali hasil kerja kami yang dibuat dalam bentuk makalah ini sehingga
kami betul-betul yakin dan percaya diri bahwa kami bisa mempresentasikan dan memaparkan
hasil kerja kami.
Diketahui
bahwa sekarang ini banyak ilmu-ilmu atau pun juga pengetahuan-pengetahuan yang
mudah didapatkan sebagaimana perlu ilmu-ilmu atau pengetahuan-pengetahuan itu di
dapatkan, bilamana berguna kelakdirinya sendiri maupun orang lain dimasa kini maupun
masa yang akan elevi, entah itu dari buku, media internet, Koran, majalah, elevise,
lingkungan sekitar yang semisalnya saja keadaan alam, tempat dia tinggal dan sebagainya.
Maka dari itu kami membuat makalah
ini dengan maksud membantu perkuliahan mahasiswa/mahasiswi dikampus ilmu social
dan ilmu politik yang ingin mencari ilmu ataupun pengetahuan-pengetahuan sebagaimana
perlunya, sehingga juga melalui makalah ini mahasiswa takperlu mengeluarkan biaya
yang besar untuk membeli buku-buku atau resensi-resensi lainnya yang berat di
penjualan buku-buku tempat sekitarnya tinggal kami berterimakasih. Apabila pembaca
dapat memberikan kritik, saran dan pendapat diakhir penulisan makalah ini.Karena
segalanya itu dapat membuat kami mengetahui letak kekurangan-kekurangan kami
demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Sekali lagi kami segenap anggota mengucapkan
banyak terimakasih dan kami berharap makalah ini berguna buat teman-teman semuanya.
1
Ø
Latar belakang masalah
Yang di
ketahui bersama bahwa dalam pemaknaan diksi dalam karya tulis ilmiah yang
pemakaian itu mempunyai ciri-ciri yang beragam walaupun sangatlah tipis
perbedaan itu. Maka kami berusaha membuat makalah ini dengan hasil-hasil yang
telah di ringkas lebih mendalam. Serta kurangnya pemahamannya masyarakat Indonesia sendiri mengenai pemakaian atau
penggunaan kata bahasanya sendiri ( Indonesia).
Ø
Tujuan penulisan
Memberikan
pemahaman lebih mengenai diksi dalam karya tulis ilmiah, bahwa kita mengetahui
dalam penyusunan dan pengertian makna bahasa dalam bertutur kata bahasa
Indonesia yang baik sangatlah sama namun bila di cermati dengn baik, ada
perbedaan walaupun perbedaan itu sangatlah tipis.
Ø
Rumusan masalah
ü
Ketepatan
pemilihan kata
o
Penggunaan
kata bersinonim
o
Penggunaan
kata berkonotasi dan berdenotasi
o
Penggunaan
kata teknis keilmuan
o
Penggunaan
kata umum dan khusus
o
Penggunaan
kata berhomograf
o
Penggunaan
Idiom
o
Penggunaan
kata yang lugas
ü
Pemilihan
kata yang serasi
ü
Asas-asas
pemilihan kata
2
Sistematika
penulisan
Cover ……………………………………………………………………………… i
Daftar
isi ……………………………………………………………………………… ii
Pendahuluan ……………………………………………………………………………… 1
Latar belakang ……………………………………………………………………………… 2
Tujuan penulisan ……………………………………………………………………………… 2
Rumusan masalah ……………………………………………………………………………… 2
Sistematika penulisan ……………………………………………………………………………… 3
Isi ……………………………………………………………………………… 4
4.
Ketepatan
pemilihan kata ………………………………………………………………… 4
5.
Pemilihan
kata yang serasi ………………………………………………………………… 9
6.
Asas-asas
pemilihan kata ………………………………………………………………… 10
Penutup ……………………………………………………………………………… 11
Kesimpulan ……………………………………………………………………………… 11
·
Kritik ……………………………………………………………………………… 11
·
Saran ……………………………………………………………………………… 11
·
Pendapat ……………………………………………………………………………… 11
Daftar pustaka ……………………………………………………………………………… 12
3
Diksi dalam
karya tulis ilmiah
Kosakata bahasa Indonesia dalam
karya tulis ilmiah dalam pemakaiannya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.Pertama, kata yang di gunakan harus
lazim.Lazim berarti seperti pada umumnya atau biasanya.Artinya, kata-kata yang
di pakai dalam karya tulis ilmiah hendakya seperti kata-kata yang di pakai oleh
masyarakat dalam ilmiah.Kedua,
kata-kata yang di pakai mengikuti kaidah pembentukan kata dalam bahasa
Indonesia.Kata-kata yang tidak memenuhi
kaidah dalam pembentukan kata harus di hindari.Misalnya, mentaati, merubah, menyuci, mempengaruhi,
aktifitas dan sebagainya.Hal-hal yang harus di perhatikan dalam pemilihan
kata adalah aspek (1) ketepatan (2) keserasian atau kesesuaian, dan (3)
kelaziman. Diksi adalah kata tepat dan selaras dalam pengejaan untuk mengungkapkan gagasan dan memperoleh yang di
harapkan.
A. Ketepatan
pemilihan kata
1.
Penggunaan
kata besinonim
Sinonim
adalah dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama. Ada dua
gejala yang ditimbulkan dengan pemakaian sinonim adalah teks karya tulis
ilmiah, yaitu kata yang biasa saling menggantikan dan yang tidak. Sebagai
berikut keadaan sinonimnya:
a)
Sinonim yang
sama maknanya.
Sinonim ini biasanya di temukan dalam karya
tulis ilmiah antara lain sebagai berikut.
Sudah - telah
Sebab – karena
Amat – sangat
Meskipun – walaupun – biarpun – sungguhpun
Jika – bila – kalau – jikalau – apabila
b)
Sinonim yang
hampir sama maknanya
Sinonim jenis ini yang sering di temukan
dalam teks karya tulis ilmiah antara lain sebagai berikut.
Untuk – bagi – buat - guna
Cinta – kasih – saying
Mati – meninggal – wafat – gugur
Melihat – mengerling – menatap – menengok
Baik – bagus – indah – permai –
molek – cantik
4
Kata bersinonim seperti contoh-contoh
tersebut, maknanya tidak benar-benar sama. Dalam keyataannya pemakaian dalam
kalimat, jarang ada kata-kata yang bersinonim mutlak yang maksudnya sama
seratus persen.Walaupun tipis perbedaanya namun ada bedanya dapat diperhatikan
hal-hal tersebut sebagai berikut antara lain (1) makna dasar dan makna
tambahannya, (2) nilai rasanya
(makna emotifnya), (3) kelaziman pemakaiannya (kolokasinya), (4) distribusinya,
dan (5) ragam bahasanya.contohnya sebagai berikut.
1.
Banyak ayam mati karena terkena wabah flu burung.
Meninggal
Mangkat tidak
bisa saling menggantikan
Gugur
tewas
2.
Tetangganya meninggal akibat sakit jantung.
mati
mangkat tidak bisa saling menggantikan
gugur
tewas
3.
Presiden
soekarno mangkat pada tahun 1973.
mati
Meninggal tidak bisa saling menggantikan
Gugur
Tewas
4. Pahlawan revolusi banyak yang gugur dalam pertempuran.
Mati
Meninggal tidak bisa saling menggantikan
Mangkat
Tewas
5. Dalam kecelakaan kereta api itu lima orang
penumpangnya tewas.
mati
meninggal tidak bisa saling menggantikan
mangkat
gugur
2. Penggunaan
kata berkonotasi dan berdenotasi
Dalam perkembangannya tedapat perubahan makna
kata karena perubahan konotasi, baik konotasi positif atauun negative.misalya
kata mengamankan bermakna menjadi aman.
5
Ada banyak contoh dalam perkembangan
tersebut apabila hal itu tidak di sikapi
secara cermat akan mempengaruhi makna yang di rujuk dalam suatu kalimat.
Kata-kata yang mengalami perubahan makna tersebut, antara lain sebagai berikut.
a.
Terlibat
Kata
terlibat pada awalnya memiliki makna termasuk atau ikut serta dalam
kegiatan.Misalnya, semua warga di desa itu terlibat dalam pembangunan yang
sedang di galakkan. Dalam perkembangannya makna tersebut mengalami perubahan
konotasi sehinga memiliki makna
tersangkut dalam perkara atau perbuatan yang di larang.misalnya, terliibat gerakan sara atau makar, seperti
gerakan 30 september 1965.
b.
Dibebastugaskan
Pada awalnya
kita di bebas tugaskan mengandung makna di beri kebebasan tidak bekerja atau
melaksanakan tugasnya karena memang haknya setelah menjalankan tugasnya sesuai dengan
peraturan yang berlaku.misalnya “dia dibebastugaskan mengajar karena cuti
hamil.” Pada perkembangannya makna tersebut mengalami perubahan makna ke arah
negative, misalnya karena melanggar peraturan pemerintah, dia
dibebastugaskan(diberhentikan).
c.
Pemasyarakatan
Pada awalnya
kata ini megandung makna cara/hal memasyarakat sesuatu.misalnya, pemasyarakatan
olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Namun dalam perkembanganna makna ini
mengarah kea rah negative sehinga muncul makna berurusan dengan orang hukuman
atau orang di penjarakan(lembaga pemasyarakatan).
d.
Kaki tangan
Pada awalnya
makna ini lebih mengandung ke makna pembantu (netral). Misalnya kaki tangan kerajaan. Namun pada perkembangannya,
makna tersebut lebih mengarak kearah negative sehingga muncul makna pembantu
dalam kejahatan atau pihak yang tidak di sukai.Misalnya, kaki tangan
imperialis/musuh.
3. Penggunaan
kata teknis keilmuan
Penggunaan kata-kata atau istilah-istilah
asing dibenarkan atau tetap boleh digunakan untuk dibidang ilmu sebagai berikut.
1.
Lebih cocok
karena notasinya
Kata
berjenis ini dapat dicontohkan sebagai berikut.
Kritik daripada kecaman (untuk
bidang sastra)
Profesional daripada Bayaran
(untuk bidang bisnis)
Abstrak daripada tak nyata (untuk bidang seni)
6
2.
Lebih singkat
dibandingkan terjemahannya.
Contohnya
sebagai berikut.
Kotrasepsi daripada “alat pencegah kehamilan” (untuk bidang
KB)
Diskusi daripada “pertemuan untuk membahas suatu
masalah” (untuk bidang pendidikan)
Interupsi daripada “hal memotong sebuah pembicaraan karena
ada hal penting yang harus disampaikan” (hukum)
Eksekusi daripada “pelaksanaan hukuman mati” (untuk
bidang hokum pidana)
3.
Lebih
bersifat internasional dalam keilmuan.
Contohnya
sebagai berikut.
Mouse daripada tetikus (dalam bidang computer)
Fonem daripada ujaran (untuk bidang bahasa)
Nitrogen daripada zat lemas (untuk bidang kimia)
Hara daripada lapisan tanah yang
subur (untuk bidang pertanian)
4.
Penggunaan
kata umum dan khusus
Kata umum
ialah kata yang luas ruang lingkupnya dan mencakup banyak hal sedangkan kata
khusus ialah kata yang sempit atau terbatas ruang lingkupnya.Untuk memudahkan
pemahaman pembaca terhadap makna suatu kalimat.Kita harus memahami
penggunaannya, perhatikan contoh berikut.
Umum : nelayan itu membawa ikan
tangkapannya kedalam perahu.
Khusus : nelayan itu membawa ikan
tangkapannya sambil menjingjing tas bekal melautnya
Umum : anak balita dianjurkan
mengonsumsi buah-buahan.
Khusus : adik saya yang berumur 5
tahun senang makan pisang,jeruk,manga,rambutan, dan pepaya.
Kata (umum)
yang mengandung arti inti (pokok) sedangkan kata (khususnya) mengandung arti
tambahan. Tetapi
Kata (umum)
yang merupakan superordinate atau supernim (kelas atas) , sedangkan kata-kata
khususnya merupakan hiponimnya. Dan yang mencakup dalam superordinate adalah
(kelas bawah)
7
Contoh :
Kata umum kata
khusus
Melihat menonton
(TV, wayang, ludruk)
Menatap
( wajah atau gambar)
Besar raya
(hari, jalan)
Agung
(tamu)
Jatuh roboh
(rumah, gedung)
Ambruk
(bangunan)
Cepat deras
(arus, hujan)
Laju
(kapal, perahu)
Memotong menebang
( pohon)
Memenggal
(kepala,kalimat)
Kata umum
dan kata khusus merupakan sinonim kolokasi atau sinonim yang pemakaiannya
terbatas pada kata tertentu yang sudah dilazimkan.
5.
Penggunaan
kata berhomograf
Ketidakcermatan memilih kata-kata
yang mirip dalam ejaannya bisa membingungkan pembaca.Dalam penulisan karya
ilmiah sering terjadi salah tukar dalam penggunaannya. Hal itu dapat terjadi
karena secara kasat mata bentuk kedua kata tersebut sama, tetapi secara maknawi
(dalam struktur kalimat) mengacu pada makna yang berbeda. Perhatikan contoh
kata sebagai berikut:
1.
Bantuan
-
Bantuan dari
presiden sampai hari ini belum datang. Dengan demikian kelaparan semakin
menjadi-jadi.
-
Mohon maaf,ban tuan bagian belakang kempes.
2.
Teras
-
Di samping teras, rumahku dibangun kolam ikan.
-
Pejabat teras di lingkungan bank ternama itu
sekarang menjadi pesakitan dimeja hijau.
Pemakaian
kata yang mirip ejaannya sering terjadi dalam penulisan karya ilmiah.Oleh
karena itu, pemilihan kata yang tepat harus diperhatikan.Terjadinya kesalahan
pemilihan kata tersebut bisa mengakibatkan kejanggalan, kesalahpahaman, atau
bahkan bisa menimbulkan hal-hal yang lucu.
8
6.
Penggunaan
Idiom
Idiom ialah
ungkapan bahasa yang berupa gabungan kata (frasa) yang maknanya sudah menyatu
dan tidak dapat di tafsirkan unsur yang membentuknya. Idiom contoh (a) berupa
verba berpreposisi, yaitu verba intransitive yang selalu diikuti oleh
preposisi tertentu. Preposisi tertent
tidak boleh di hilangkan.Untuk itu perhatikan contoh berikut ini.
Suatu hal bukan sesuatu hal
Disebabkan oleh bukan disebabkan karena
Berbahaya bagi bukan membahayakan bagi
Terdiri atas bukan terdiri dari
Contoh
penerapan dalam kalimat sebagai berikut.
1.
Para pekerja
itu tidak dating karena suatu hal.
2.
Karangan ini
terdiri atas empat bab.
Kalimat
tersebut akan menjadi salah bila di tulis seperti berikut.
1.
Para pekerja
itu tidak dating karena sesuatu hal
2.
Karangan ini
terdiri dari empat bab.
7.
Penggunaan
kata yang lugas
Dalam suatu
karangan ilmiah sebaiknya di gunakan kata-kata lugas.Penggunaan kata atau frase
yang terlalu panjang membuat kalimat tidak efektif.Misalnya sebagai berikut.
1.
Di kampus
itu anak itu terkenal paling sulit dipegng pembicaraannya.
2.
Untuk itu
waktu dan tempat kami serahkan kepada rector.
Bandingkan
dengan kalimat yang di tulis dengan kata-kata lugas sebagai berilkut.
1.
Di kampus
itu anak itu terkenal pling sulit plin plan.
2.
Untuk itu,
kepada bapak rector kami persilahkan.
a.
Pemilihan
kata yang serasi
Dalam
penggunaan kata yang tidak sesuai dengan konteksya akan menimbulkankejanggalan
dalam karya ilmiah.oleh karena itu , harus di perhatikan segi (1) situasi
pembicaraan (2) tema yang biarakan (3) tujuan pembicaraan (4) orang yang di
ajak bicara. Dengan demikian, keserasian pemilihan kata berkaitan dengan
penggunaan ragam bahasa.Ada berbagai kata yang tidak lazim di gunakan dalam
karangan ilmiah.
Contoh:
a)
Penggunaan
kata cakapan, yaitu kata yang hanya di pakai dalam pergaulan sehari-harim
terutama dalam percakapan.
Contoh: bilang, biarin, duluan, makanya, tak
berikan, tapi, duluan dan sebagainya.
9
b)
Penggunaan
bahasa berbunga-bunga, yaitu kata yang mempunyai berbagai penafsiran. Kata-kata tersebut
biasanya hanya di gunakan dalam ragam sastra. Misalnya sebagai beikut.
-
Perjalanan
malam yang mendebarkan bagi pembunuh anak-anak itu.
-
Beribu-ribu
nyawa terhempas kandas sia-sia di bumi Indonesia dalam peristiwa G30S PKI.
b.
Asas-asas
pemilihan kata
Kecermatan
pemilihan katamerupakan salah satu syarat menyusun kalimat efektif dalam
penulisan karya tulis ilmiah. Dengan demikian, kata-kata yang di gunakan dalam
karya tulis ilmiah harus cepat , tepat ,dan pemakaiannya sesuai dengan konteks.untuk
memperoleh gambaran konkret penggunaan kata-kata tersebut, perhatikan contoh
sebagai berikut.
i.
Presiden
sudah x
ketemu
X bertemu
bertemu dengan walikota kemarin
X bertemu sama
X temui
X nemui
menemui
ii.
Makalah itu
tidak x mereka
baca
Saya bacakan
X dibaca saya
Dibaca oleh mereka
X dibaca oleh saya
X terbaca mereka/saya
Terbaca oleh mereka/saya
Verba berawalan ke- seperti
ketemu, ketabrak, kesasar, kejepit dan kepepet terbatas pada pemakaian
sehari-hari (percakapan). Dalam kalimat berita, prefix me (N)- pada verba aktif
transisi ada kalanya ditanggalkan. Hal itu hanya terbatas pada pemakaiannya
sehari-hari (informal).
penggunaan kata-kata yang tidak cermat mengakibatkan karya tulis ilmiah tidak komunikatif dan informatif. Hal ini terjadi karena kata-kata yang kurang lazim hanya akan menimbulkan kejanggalan dan kebingungan pembacanya.
contoh :
1. Umurku sekarang 17 tahun, kemarin saya berdies natalis yang ke-2. ( untuk menyatakan ulangtahun)
penggunaan kata-kata yang tidak cermat mengakibatkan karya tulis ilmiah tidak komunikatif dan informatif. Hal ini terjadi karena kata-kata yang kurang lazim hanya akan menimbulkan kejanggalan dan kebingungan pembacanya.
contoh :
1. Umurku sekarang 17 tahun, kemarin saya berdies natalis yang ke-2. ( untuk menyatakan ulangtahun)
10
2. Pada hari sabtu ia kekampusnya membawa kendaraan bermotor. (untuk menyatakan mengendarai).
11
Ø
Penutup
Terimakasih atas antusiasnya
pembaca dalam mmahami dan menghayati makalah ini. Dengan di publikasikan
makalah ini kami berharap adanya antusiasme yang lebih lagi untuk pembaca dalam
makalah berkutnya. Kami pun juga sadar bahwa makalah kami banyak kekurangan,
maka dari itulah kami sangat membutuhkan kritik, saran, dan pendapat pembaca.
Karena sesungguhnya kesempurnaan adalah milik Yang Mahakuasa. Sekali lagi kami
mengucapkan terimakasih. Salam sejahtera.
Ø
Kesimpulan.
Hal-hal yang harus di perhatikan
dalam pemilihan kata agar membentuk makna yang baik dan benar adalah aspek (1)
ketepatan (2) keserasian atau kesesuaian (3) kelaziman. Sehingga jika kita-menggunakan
dan menyusun kata dalam penggunaan kata dalam pola kalimat yang betul, tidak
memungkinkan bahwa pola kalimat tersebut yang di bentuk akan benar pula adanya.
Namun bila tidak memperhatikan tiga aspek tersebut. Pola kalimat yang di bentuk
akan berbeda pula maknanya juga.
12
Ø Daftar
pustaka
Buku bahasa
Indonesia keilmuan dalam Karya Tulis Ilmiah
13