Jumat, 15 Juni 2012

statistik sosial adm.neg



Daftar isi
Cover                                       ………………………………………………………………………………                  i
Daftar isi                                ………………………………………………………………………………                  ii
Pendahuluan                         ………………………………………………………………………………                  1
Latar belakang                                 ………………………………………………………………………………                  2
Tujuan penulisan                            ………………………………………………………………………………                  2
Rumusan masalah                          ………………………………………………………………………………                  2
Sistematika penulisan                   ………………………………………………………………………………                  3
Isi                                                           ………………………………………………………………………………                  4
1.       Ketepatan pemilihan kata           …………………………………………………………………                    4
2.       Pemilihan kata yang serasi         …………………………………………………………………                    9
3.       Asas-asas pemilihan kata            …………………………………………………………………                   10
Penutup                                          ………………………………………………………………………………      11
Kesimpulan                                    ………………………………………………………………………………      11
·         Kritik                                    ………………………………………………………………………………                 11
·         Saran                                    ………………………………………………………………………………                 11
·         Pendapat                             ………………………………………………………………………………                 11

Daftar pustaka                    ………………………………………………………………………………                 12








ii

Pendahuluan

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmatNyalah kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami juga berterimakasih kepada sahabat-sahabat kami  yang  mau meluangkan waktunya untuk membantu kami memeriksa kembali hasil kerja kami yang dibuat dalam bentuk makalah ini sehingga kami betul-betul yakin dan percaya diri bahwa kami bisa mempresentasikan dan memaparkan hasil kerja kami.

                Diketahui bahwa sekarang ini banyak ilmu-ilmu atau pun juga pengetahuan-pengetahuan yang mudah didapatkan sebagaimana perlu ilmu-ilmu atau pengetahuan-pengetahuan itu di dapatkan, bilamana berguna kelakdirinya sendiri maupun orang lain dimasa kini maupun masa yang akan elevi, entah itu dari buku, media internet, Koran, majalah, elevise, lingkungan sekitar yang semisalnya saja keadaan alam, tempat dia tinggal dan sebagainya.

Maka dari itu kami membuat makalah ini dengan maksud membantu perkuliahan mahasiswa/mahasiswi dikampus ilmu social dan ilmu politik yang ingin mencari ilmu ataupun pengetahuan-pengetahuan sebagaimana perlunya, sehingga juga melalui makalah ini mahasiswa takperlu mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli buku-buku atau resensi-resensi lainnya yang berat di penjualan buku-buku tempat sekitarnya tinggal kami berterimakasih. Apabila pembaca dapat memberikan kritik, saran dan pendapat diakhir penulisan makalah ini.Karena segalanya itu dapat membuat kami mengetahui letak kekurangan-kekurangan kami demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Sekali lagi kami segenap anggota mengucapkan banyak terimakasih dan kami berharap makalah ini berguna buat teman-teman semuanya.








1
Ø  Latar belakang masalah
Yang di ketahui bersama bahwa dalam pemaknaan diksi dalam karya tulis ilmiah yang pemakaian itu mempunyai ciri-ciri yang beragam walaupun sangatlah tipis perbedaan itu. Maka kami berusaha membuat makalah ini dengan hasil-hasil yang telah di ringkas lebih mendalam. Serta kurangnya pemahamannya  masyarakat  Indonesia sendiri mengenai pemakaian atau penggunaan kata bahasanya sendiri ( Indonesia).
Ø  Tujuan penulisan
Memberikan pemahaman lebih mengenai diksi dalam karya tulis ilmiah, bahwa kita mengetahui dalam penyusunan dan pengertian makna bahasa dalam bertutur kata bahasa Indonesia yang baik sangatlah sama namun bila di cermati dengn baik, ada perbedaan walaupun perbedaan itu sangatlah tipis.

Ø  Rumusan masalah
ü  Ketepatan pemilihan kata
o   Penggunaan kata bersinonim
o   Penggunaan kata berkonotasi dan berdenotasi
o   Penggunaan kata teknis keilmuan
o   Penggunaan kata umum dan khusus
o   Penggunaan kata berhomograf
o   Penggunaan Idiom
o   Penggunaan kata yang lugas
ü  Pemilihan kata yang serasi
ü  Asas-asas pemilihan kata

                                                                                                                                                                                         







2
Sistematika penulisan

Cover                                                    ………………………………………………………………………………                  i
Daftar isi                                ………………………………………………………………………………                  ii
Pendahuluan                                     ………………………………………………………………………………                  1
Latar belakang                                 ………………………………………………………………………………                  2
Tujuan penulisan                            ………………………………………………………………………………                  2
Rumusan masalah                          ………………………………………………………………………………                  2
Sistematika penulisan                   ………………………………………………………………………………                  3
Isi                                                           ………………………………………………………………………………                  4
4.       Ketepatan pemilihan kata           …………………………………………………………………                    4
5.       Pemilihan kata yang serasi         …………………………………………………………………                    9
6.       Asas-asas pemilihan kata            …………………………………………………………………                    10
Penutup                                              ………………………………………………………………………………                  11
Kesimpulan                                       ………………………………………………………………………………                  11
·         Kritik                                    ………………………………………………………………………………                  11
·         Saran                                    ………………………………………………………………………………                  11
·         Pendapat                            ………………………………………………………………………………                  11
Daftar pustaka                                 ………………………………………………………………………………                  12







3

Diksi dalam karya tulis ilmiah

Kosakata bahasa Indonesia dalam karya tulis ilmiah dalam pemakaiannya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.Pertama, kata yang di gunakan harus lazim.Lazim berarti seperti pada umumnya atau biasanya.Artinya, kata-kata yang di pakai dalam karya tulis ilmiah hendakya seperti kata-kata yang di pakai oleh masyarakat dalam ilmiah.Kedua, kata-kata yang di pakai mengikuti kaidah pembentukan kata dalam bahasa Indonesia.Kata-kata yang tidak memenuhi kaidah dalam pembentukan kata harus di hindari.Misalnya, mentaati, merubah, menyuci, mempengaruhi, aktifitas dan sebagainya.Hal-hal yang harus di perhatikan dalam pemilihan kata adalah aspek (1) ketepatan (2) keserasian atau kesesuaian, dan (3) kelaziman. Diksi adalah kata tepat dan selaras dalam pengejaan untuk  mengungkapkan gagasan dan memperoleh yang di harapkan.
A.     Ketepatan pemilihan kata

1.       Penggunaan kata besinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama. Ada dua gejala yang ditimbulkan dengan pemakaian sinonim adalah teks karya tulis ilmiah, yaitu kata yang biasa saling menggantikan dan yang tidak. Sebagai berikut keadaan sinonimnya:
a)      Sinonim yang sama maknanya.
Sinonim ini biasanya di temukan dalam karya tulis ilmiah antara lain sebagai berikut.
Sudah - telah
Sebab – karena
Amat – sangat
Meskipun – walaupun – biarpun – sungguhpun
Jika – bila – kalau – jikalau – apabila



b)     Sinonim yang hampir sama maknanya
Sinonim jenis ini yang sering di temukan dalam teks karya tulis ilmiah antara lain sebagai berikut.
Untuk – bagi – buat -  guna
Cinta – kasih – saying
Mati – meninggal – wafat – gugur
Melihat – mengerling – menatap – menengok
Baik – bagus – indah – permai – molek – cantik
4

Kata bersinonim seperti contoh-contoh tersebut, maknanya tidak benar-benar sama. Dalam keyataannya pemakaian dalam kalimat, jarang ada kata-kata yang bersinonim mutlak yang maksudnya sama seratus persen.Walaupun tipis perbedaanya namun ada bedanya dapat diperhatikan hal-hal tersebut sebagai berikut antara lain (1) makna dasar dan makna tambahannya, (2) nilai rasanya          (makna emotifnya), (3) kelaziman pemakaiannya (kolokasinya), (4) distribusinya, dan (5) ragam bahasanya.contohnya sebagai berikut.

1.       Banyak ayam mati  karena terkena wabah flu burung.
Meninggal
Mangkat                      tidak bisa saling menggantikan       
Gugur
tewas

2.       Tetangganya meninggal  akibat sakit jantung.
mati
mangkat                      tidak bisa saling menggantikan      
gugur
tewas

3.       Presiden soekarno mangkat pada tahun 1973.
mati
Meninggal                   tidak bisa saling menggantikan      
Gugur
Tewas

4.       Pahlawan revolusi banyak yang gugur dalam pertempuran.
Mati
Meninggal                   tidak bisa saling menggantikan      
Mangkat
Tewas
5.       Dalam kecelakaan kereta api itu lima orang penumpangnya tewas.
mati
meninggal                  tidak bisa saling menggantikan 
mangkat
gugur

2.      Penggunaan kata berkonotasi dan berdenotasi
Dalam perkembangannya tedapat perubahan makna kata karena perubahan konotasi, baik konotasi positif atauun negative.misalya kata mengamankan bermakna menjadi aman.
5
Ada banyak contoh dalam perkembangan tersebut  apabila hal itu tidak di sikapi secara cermat akan mempengaruhi makna yang di rujuk dalam suatu kalimat. Kata-kata yang mengalami perubahan makna tersebut, antara lain sebagai berikut.

a.       Terlibat
Kata terlibat pada awalnya memiliki makna termasuk atau ikut serta dalam kegiatan.Misalnya, semua warga di desa itu terlibat dalam pembangunan yang sedang di galakkan. Dalam perkembangannya makna tersebut mengalami perubahan konotasi  sehinga memiliki makna tersangkut dalam perkara atau perbuatan yang di larang.misalnya,  terliibat gerakan sara atau makar, seperti gerakan 30 september 1965.
b.       Dibebastugaskan
Pada awalnya kita di bebas tugaskan mengandung makna di beri kebebasan tidak bekerja atau melaksanakan tugasnya karena memang haknya setelah menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.misalnya “dia dibebastugaskan mengajar karena cuti hamil.” Pada perkembangannya makna tersebut mengalami perubahan makna ke arah negative, misalnya karena melanggar peraturan pemerintah, dia dibebastugaskan(diberhentikan).
c.       Pemasyarakatan
Pada awalnya kata ini megandung makna cara/hal memasyarakat sesuatu.misalnya, pemasyarakatan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Namun dalam perkembanganna makna ini mengarah kea rah negative sehinga muncul makna berurusan dengan orang hukuman atau orang di penjarakan(lembaga pemasyarakatan).
d.       Kaki tangan
Pada awalnya makna ini lebih mengandung ke makna pembantu (netral). Misalnya kaki  tangan kerajaan. Namun pada perkembangannya, makna tersebut lebih mengarak kearah negative sehingga muncul makna pembantu dalam kejahatan atau pihak yang tidak di sukai.Misalnya, kaki tangan imperialis/musuh.

3.      Penggunaan kata teknis keilmuan
Penggunaan kata-kata atau istilah-istilah asing dibenarkan atau tetap boleh digunakan untuk dibidang ilmu sebagai berikut.

1.       Lebih cocok karena notasinya
Kata berjenis ini dapat dicontohkan sebagai berikut.
Kritik                    daripada                              kecaman (untuk bidang sastra)
Profesional        daripada                              Bayaran (untuk bidang bisnis)
Abstrak                daripada                              tak nyata (untuk bidang seni)



6
2.       Lebih singkat dibandingkan terjemahannya.
Contohnya sebagai berikut.
Kotrasepsi          daripada                              “alat pencegah kehamilan” (untuk bidang KB)
Diskusi                 daripada                              “pertemuan untuk membahas suatu masalah” (untuk bidang pendidikan)
Interupsi             daripada                              “hal memotong sebuah pembicaraan karena ada hal penting yang harus disampaikan” (hukum)
Eksekusi             daripada                              “pelaksanaan hukuman mati” (untuk bidang hokum pidana)

3.       Lebih bersifat internasional dalam keilmuan.
Contohnya sebagai berikut.
Mouse                  daripada                              tetikus (dalam bidang computer)
Fonem                 daripada                              ujaran (untuk bidang bahasa)

Nitrogen              daripada                              zat lemas (untuk bidang kimia)
Hara                      daripada                              lapisan tanah yang subur (untuk bidang pertanian)

4.       Penggunaan kata umum dan khusus
Kata umum ialah kata yang luas ruang lingkupnya dan mencakup banyak hal sedangkan kata khusus ialah kata yang sempit atau terbatas ruang lingkupnya.Untuk memudahkan pemahaman pembaca terhadap makna suatu kalimat.Kita harus memahami penggunaannya, perhatikan contoh berikut.
Umum                 : nelayan itu membawa ikan tangkapannya kedalam perahu.
Khusus                 : nelayan itu membawa ikan tangkapannya sambil menjingjing tas bekal melautnya

Umum                 : anak balita dianjurkan mengonsumsi buah-buahan.
Khusus                 : adik saya yang berumur 5 tahun senang makan pisang,jeruk,manga,rambutan, dan pepaya.

Kata (umum) yang mengandung arti inti (pokok) sedangkan kata (khususnya) mengandung arti tambahan. Tetapi
Kata (umum) yang merupakan superordinate atau supernim (kelas atas) , sedangkan kata-kata khususnya merupakan hiponimnya. Dan yang mencakup dalam superordinate adalah (kelas bawah)





7
Contoh :
Kata umum                                        kata khusus
Melihat                                                                menonton (TV, wayang, ludruk)
                                                                Menatap ( wajah atau gambar)
Besar                                                    raya (hari, jalan)
                                                                Agung (tamu)
Jatuh                                                     roboh (rumah, gedung)
                                                                Ambruk (bangunan)
Cepat                                                    deras (arus, hujan)
                                                                Laju (kapal, perahu)
Memotong                                         menebang ( pohon)
                                                                Memenggal (kepala,kalimat)

Kata umum dan kata khusus merupakan sinonim kolokasi atau sinonim yang pemakaiannya terbatas pada kata tertentu yang sudah dilazimkan.



5.       Penggunaan kata berhomograf
Ketidakcermatan memilih kata-kata yang mirip dalam ejaannya bisa membingungkan pembaca.Dalam penulisan karya ilmiah sering terjadi salah tukar dalam penggunaannya. Hal itu dapat terjadi karena secara kasat mata bentuk kedua kata tersebut sama, tetapi secara maknawi (dalam struktur kalimat) mengacu pada makna yang berbeda. Perhatikan contoh kata sebagai berikut:
1.       Bantuan
-          Bantuan dari presiden sampai hari ini belum datang. Dengan demikian kelaparan semakin menjadi-jadi.
-          Mohon maaf,ban tuan bagian belakang kempes.
2.       Teras
-          Di samping teras, rumahku dibangun kolam ikan.
-          Pejabat teras di lingkungan bank ternama itu sekarang menjadi pesakitan dimeja hijau.

Pemakaian kata yang mirip ejaannya sering terjadi dalam penulisan karya ilmiah.Oleh karena itu, pemilihan kata yang tepat harus diperhatikan.Terjadinya kesalahan pemilihan kata tersebut bisa mengakibatkan kejanggalan, kesalahpahaman, atau bahkan bisa menimbulkan hal-hal yang lucu.


8
6.       Penggunaan Idiom
Idiom ialah ungkapan bahasa yang berupa gabungan kata (frasa) yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat di tafsirkan unsur yang membentuknya. Idiom contoh (a) berupa verba berpreposisi, yaitu verba intransitive yang selalu diikuti oleh preposisi  tertentu. Preposisi tertent tidak boleh di hilangkan.Untuk itu perhatikan contoh berikut ini.
                Suatu hal                             bukan                   sesuatu hal
                Disebabkan oleh              bukan                   disebabkan karena
                Berbahaya bagi                                bukan                   membahayakan bagi
                Terdiri atas                        bukan                   terdiri dari

Contoh penerapan dalam kalimat sebagai berikut.
1.       Para pekerja itu tidak dating karena suatu hal.
2.       Karangan ini terdiri atas empat bab.
Kalimat tersebut akan menjadi salah bila di tulis seperti berikut.
1.       Para pekerja itu tidak dating karena sesuatu hal
2.       Karangan ini terdiri dari empat bab.

7.       Penggunaan kata yang lugas
Dalam suatu karangan ilmiah sebaiknya di gunakan kata-kata lugas.Penggunaan kata atau frase yang terlalu panjang membuat kalimat tidak efektif.Misalnya sebagai berikut.
1.       Di kampus itu anak itu terkenal paling sulit dipegng pembicaraannya.
2.       Untuk itu waktu dan tempat kami serahkan kepada rector.
Bandingkan dengan kalimat yang di tulis dengan kata-kata lugas sebagai berilkut.
1.       Di kampus itu anak itu terkenal pling sulit plin plan.
2.       Untuk itu, kepada bapak rector kami persilahkan.

a.      Pemilihan kata yang serasi
Dalam penggunaan kata yang tidak sesuai dengan konteksya akan menimbulkankejanggalan dalam karya ilmiah.oleh karena itu , harus di perhatikan segi (1) situasi pembicaraan (2) tema yang biarakan (3) tujuan pembicaraan (4) orang yang di ajak bicara. Dengan demikian, keserasian pemilihan kata berkaitan dengan penggunaan ragam bahasa.Ada berbagai kata yang tidak lazim di gunakan dalam karangan ilmiah.
Contoh:
a)      Penggunaan kata cakapan, yaitu kata yang hanya di pakai dalam pergaulan sehari-harim terutama dalam percakapan.
Contoh: bilang, biarin, duluan, makanya, tak berikan, tapi, duluan dan sebagainya.
9
b)     Penggunaan bahasa berbunga-bunga, yaitu kata yang mempunyai  berbagai penafsiran. Kata-kata tersebut biasanya hanya di gunakan dalam ragam sastra. Misalnya sebagai beikut.
-          Perjalanan malam yang mendebarkan bagi pembunuh anak-anak itu.
-          Beribu-ribu nyawa terhempas kandas sia-sia di bumi Indonesia dalam peristiwa G30S PKI.

b.     Asas-asas pemilihan kata
Kecermatan pemilihan katamerupakan salah satu syarat menyusun kalimat efektif dalam penulisan karya tulis ilmiah. Dengan demikian, kata-kata yang di gunakan dalam karya tulis ilmiah harus cepat , tepat ,dan pemakaiannya sesuai dengan konteks.untuk memperoleh gambaran konkret penggunaan kata-kata tersebut, perhatikan contoh sebagai berikut.

         i.            Presiden sudah                                x ketemu
X bertemu
bertemu dengan walikota kemarin
X bertemu sama
X temui
X nemui
menemui

       ii.            Makalah itu tidak                            x mereka baca
Saya bacakan
X dibaca saya
Dibaca oleh mereka
X dibaca oleh saya
X terbaca mereka/saya
Terbaca oleh mereka/saya
Verba berawalan ke- seperti ketemu, ketabrak, kesasar, kejepit dan kepepet terbatas pada pemakaian sehari-hari (percakapan). Dalam kalimat berita, prefix me (N)- pada verba aktif transisi ada kalanya ditanggalkan. Hal itu hanya terbatas pada pemakaiannya sehari-hari (informal).
penggunaan  kata-kata yang tidak cermat mengakibatkan karya tulis ilmiah tidak komunikatif dan informatif. Hal ini terjadi karena kata-kata yang kurang lazim hanya akan menimbulkan kejanggalan dan kebingungan pembacanya.
contoh :
1. Umurku sekarang 17 tahun,  kemarin saya berdies natalis yang ke-2. ( untuk menyatakan ulangtahun)

10

2. Pada hari sabtu ia kekampusnya membawa kendaraan bermotor. (untuk menyatakan mengendarai).























11
Ø  Penutup

Terimakasih atas antusiasnya pembaca dalam mmahami dan menghayati makalah ini. Dengan di publikasikan makalah ini kami berharap adanya antusiasme yang lebih lagi untuk pembaca dalam makalah berkutnya. Kami pun juga sadar bahwa makalah kami banyak kekurangan, maka dari itulah kami sangat membutuhkan kritik, saran, dan pendapat pembaca. Karena sesungguhnya kesempurnaan adalah milik Yang Mahakuasa. Sekali lagi kami mengucapkan terimakasih. Salam sejahtera.


Ø  Kesimpulan.
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam pemilihan kata agar membentuk makna yang baik dan benar adalah aspek (1) ketepatan (2) keserasian atau kesesuaian (3) kelaziman. Sehingga jika kita-menggunakan dan menyusun kata dalam penggunaan kata dalam pola kalimat yang betul, tidak memungkinkan bahwa pola kalimat tersebut yang di bentuk akan benar pula adanya. Namun bila tidak memperhatikan tiga aspek tersebut. Pola kalimat yang di bentuk akan berbeda pula maknanya juga.












12
Ø  Daftar pustaka

Buku bahasa Indonesia keilmuan dalam Karya Tulis Ilmiah






















13